Menbuka Peluang Ekspor Langsung Minyak Atsiri Kolaka Utara Jadi Prioritas Pemerintah Kedepan

16.58
Kolaka utara dengan potensi perkebunan rakyat yang cukup luas sudah seharusnya menjadi perhatian utama kita kedepan,Di Kolaka Utara 85 persen warga bekerja di pertanian dan perkebunan. Cengkeh, cokelat, nilam, dan lada menjadi komoditas unggulan daerah ini. Bahkan 70 persen sumber pendapatan daerah berasal dari sektor tersebut.

Luasnya perkebunan cengkeh dan nilam dikolaka utara menbuka peluang pasar ekspor untuk kebutuhan minyak atsiri.oleh karena itu kedepan pemerintah kolaka utara harus mampu men eksplorasi potensi minyak atsiri kolaka utara lebih maksimal,menbuka ruang ekspor langsung serta men edukasi para petani untuk menhasilkan minyak atsiri berkualitas tinggi untuk kebutuhan ekspor.
Kendala-kendala dalam produksi minyak atsiri semisal nilam kedepan harus menjadi fokus utama kita untuk mendongkrak produksi minyak atsiri kolaka utara,antara lain budidaya yang belum sempurna, bahan tanaman yang kurang sesuai, panen, penanganan bahan dan penyulingan yang kurang baik mengakibatkan produktifitasnya rendah.

MINYAK ATSIRI dan turunannya merupakan salah satu komoditas ekspor indonesia yang banyak digunakan dalam industri parfum, kosmetik farmasi dan makanan. Karena mengandung senyawa organik golongan terpen yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi.Minyak atsiri mempunyai rasa getir dan berbau wangi sesuai dengan sesuai dengan bau tanaman aslinya.
Minyak atsiri digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, parfum, aromatherapy, obat, suplemen dan makanan. Penggunaan minyak atsiri sebagai obat dan suplemen semakin diminati masyarakat seiring berkembangnya produk-produk herbal.

Minyak atsiri tidak hanya dikelola oleh negara berkembang tetapi juga oleh negara maju, akan tetapi negara berkembang Cuma memproduksi menjadi barang setengan jadi, kemudian diekspor. Sedangkan negara maju mengimpor barang setengah jadi lalu dioleh menjadi barang jadi dan di ekspor kenegara berkembang.

Berdasarkan hal tersebut maka potensi pasar dalam negeri masih sangat terbuka.Hingga saat ini, masih banyak bahan yang mengandung inyak atsiri diperdagangkan dengan harga yang murah, sehingga bisa diolah melalui peyulingan menjadi minyak atsiri dan dijual dengan harga yang mahal.
Permintaan dunia untuk minyak cengkeh  5.000-6.000 ton per tahun. Sementara Indonesia baru bisa memenuhi 4.500 ton per tahun. Saat ini total ekspor minyak atsiri Indonesia sekitar 120 juta dolar per tahun.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »